Tuesday, August 4, 2020

"Pepatah China mengatakan, burung dengan warna bulu yang sama akan berkumpul pada dahan yang sama"


Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

Alhamdulillah kini telah memasuki pekan kedua Pra Bunda Sayang. Setelah jalan-jalan dipantai dan membuat istana pasir versi diri sendiri. Sekarang waktunya main air nih. Cek ombak dulu yuk, wahhhh ternyata ombaknya cukup banget untuk surfing. Mau langsung nyemplung ke air atau prepare dulu? Kalau saya tentunya cek perlengkapan dulu ya, karena hal itu sangat menentukan keselamatan kita selama surfing. Ada aturan main yang gak boleh kita indahkan begitu saja.

Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era globalisasi sekarang ini. Dimana semua informasi mangalir deras tanpa ada keran penutup dari segala arah. Kalau gak pintar-pintar memilah bisa jadi tsunami informasi bagi diri kita. Akhirnya sudah tentu bisa ditebak, kehilangan arah dan tenggelam.

Di Ibu Profesional, sejak awal selalu ditekankan untuk mendahulukan ADAB dalam mencari ilmu. Internet dan media sosial kini telah merajai sumber informasi bagi seluruh dunia. Hanya dengan sekali klik, kita bisa akses apapun yang kita mau. Sisi positifnya adalah, bebas dan merdeka belajar banyak hal. Tapi ternyata side efeknya jauhhhh lebih banyak daripada manfaatnya lhooo...

Kenapa bisa begitu? Walau internet memberikan akses informasi bebas tanpa batas, namun belajar tanpa guru dikhawatirkan akan terjerumus ke dalam ajaran yang salah. Mempelajari ilmu tanpa guru menyebabkan kebingungan bagi diri sendiri karena tidak adanya keteguhan dalam belajar. Maka dari itu hukum belajar tanpa guru tidak dianjurkan.

Banyak dari kita terlalu bersemangat dalam menyampaikan sebuah informasi apalagi tentang ilmu agama tanpa memvalidasinya terlebih dahulu. Lebih celakanya lagi jika penerima informasi berikutnya adalah orang awam yang akan menelan mentah-mentah informasi tersebut laiknya sebuah spons. Jika terdapat kesalahan didalam informasi yang kita sebarkan, tentu kita yang menyebarkanpun akan dimintai pertanggungjawabannya tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat, Nauzubillah...

Padahal jika kita mereview kembali materi istana pasir pekan lalu, kita diminta untuk berpikir kritis (Critical thinking) yang mengharuskan kita untuk berpikir skeptis di awal dan dilanjutkan dengan mencari tahu apakah sebuah informasi yang diterima tersebut baik, benar dan bermanfaat bagi diri kita. Jika kita melakukan Critical thinking dengan sungguh-sungguh, maka kita tidak akan asal share informasi-informasi yang kita terima tanpa kroscek lebih dahulu kebenarannya.



Melihat alur belajar yang baik dan benar seperti di atas tentunya kita bisa memaknai bahwa niatan awal dalam mencari ilmu harus dilandasi keimanan pada Allah SWT, niat karena belajar sebagai bentuk ketaatan kita pada Allah yang mewajibkan semua hambaNya untuk menuntut ilmu sepanjang hayat.




Setelah meluruskan niat, maka aspek utama selanjutnya yang harus diutamakan adalah Adab pada guru dan adab dalam mencari ilmu. Adab dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti kehalusan dan kebaikan budi pekerti; kesopanan; akhlak. Dalam menuntut ilmu, seorang Murid harua selalu menghormati, menghargai dan menjunjung tinggi seseorang yang mampu menjadi sumber ilmu tersebut. Memuliakan guru wajib hukumnya bagi pencari ilmu agar ilmunya berguna dan membawa keberkahan.

Setelah memahami bahwa pengamalan ilmu yang baik didasari atas iman, adab dan ilmu. Sudah pasti segala sesuatu yang akan kita lakukan merupakan hal yang bermanfaat saja. Begitupun ketika akan menyampaikan sebuah informasi, kita akan hati-hati sekali dalam menyampaikan sesuatu. Dan jikalaupun informasi tersebut benar, kita tidak boleh lupa untuk mencantumkan sumber informasi terpercaya agar orang lain dapat dengan mudah mengaksesnya.

Begitupun dalam berkomunitas, pepatah China mengatakan bahwa dalam burung dengan bulu yang sama akan hinggap pada dahan yang sama. Komunitas adalah salah satu media dalam mencari ilmu, didirikan sebagai wadah apresiasi anggotanya yang memiliki visi dan misi yang sama. Walau memiliki visi misi yang sama, sebagai manusia biasa tak juga hilang kemungkinan akan terjadinya gesekan antar anggota. Karena anggota komunitas terdiri dari banyak orang dengan ragam pola didik, latar belakang dan watak yang berbeda.

Agar prinsip komunitas tetap on track, maka sudah pasti diperlukan aturan main agar seluruh anggotanya selamat sampai tujuan. Ibu Profesional memiliki aturan baku yang dikenal sebagai CoC (Code of Conduct). CoC hanya mengatur lima hal saja agar aktivitas berkomunitas tetap tanpa gesekan yang berarti, karena sejatinya di Ibu Profesional segala hal boleh dilakukan selain lima hal dasar yang dilarang.

Semoga dengan memahami CoC saya pribadi menjadi seseorang yang jauh lebih hati-hati dalam menerima dan menyampaikan informasi serta bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari yang akan menyelamatkan diri saya sekarang dan di akhirat kelak. Tetap mengedepankan prinsip Critical thinking dalam menerima informasi dan ilmu-ilmu baru serta menahan diri agar tidak kebablasan dalam bergaul sesuai arahan CoC, insyaallah...

Alhamdulillah sudah cukup surfing untuk hari ini. Penuh keletihan menjalaninya tapi menyehatkan jiwa dan raga. Wanna try more tomorrow 😊

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh






vindy April . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates