Friday, June 11, 2021

 


 


 

 

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah telah sampai pada minggu pertama dibulan kedua kampung bakat Ibu Profesional, yang mana pada minggu ini semua awak kabin memulai materi pelatihan public speaking secara mendalam. Diminggu pertama ini, paa awak kabin diajak mengupas materi awal bersama mba Lida Maulida selama dua hari berturut-turut. Pada hari pertama, mba Lida memberikan pemaparan materi dengan tajuk TEKNIK PRESENTASI DAN INTERAKTIF

Baru membaca judulnya saja saya sudah merasa excited banget, karena pastinya berisi dengan materi-materi penuh daging. Dan benar saja, mba Lida memberikan materi tentang teknik presentasi yang super duper komplit. Dimulai dengan tiga hal penting dalam pembuatan materi (Outline materi) yaitu meracik bahan, menyampaikan pesan, dan teknik yang tepat agar mampu meninggalkan kesan bagi para audiens.

Ketika meracik bahan presentasi, ada tiga pertanyaan penting yaitu WHY-WHAT-HOW yang harus mampu diberikan kepada audiens. WHY adalah alasan utama mengapa narasumber harus memberikan materi kepada audiens. WHAT adalah isi dari materi itu sendiri, HOW adalah cara yang tepat untuk menyampaikan isi materi. ketika ingin menyampaikan sebuah materi, narasumber haruslah terlebih dahulu memahami siapa audiensnya dan apa yang ingin terjadi dengan audiens setelah mendapatkan materi. Audiens akan menerima isi materi jika narasumber dapat menjelaskan isi materi secara logis misalnya dengan analogi/perumpamaan dan pendapat para ahli. Serta menraik perhatian audiens secara emosional, misalnya menceritakan pengalaman pribadi ataupun orang-orang terdekat.

ketika narasumber sudah memperhatikan dua aspek diatas, narasumber akan mampu membuat audiens menerima materi yang disampaikan karena isi materi bersifat LOGIS dan EMOSIONAL (mampu membuat audiens menerima isi materi dengan rela hati karena adanya rasa kepercayaan atau merasa terinspirasi). 

bagaimana cara menyampaikannya (HOW)? setelah beberapa kali menjadi narasumber, ternyata pembuatan slide materi yang selama ini saya tampilkan belum maksimal atau sesuai kaidah presentasi yang baik karena saya membuat slide materi yang cukup banyak dengan niatan agar audiens mampu memahami lebih baik, tapi rupanya hal tersebut kurang tepat. Prinsip menyusun slide terbagi dengan rumus 10-20-30 dengan rincian sebagai berikut:

1.     10 slide: saat pemaparan materi, alangkah baiknya jika hanya disampaikan maksimal hanya 10 slide presentasi saja.

2.     arti angka 20 disini adalah waktu yang digunakan untuk memaparkan materi, sebaikanya dilakukan dalam waktu 20 menit saja.

3.     arti angka 30 ini adalah ukuran font tulisan yang digunakan dalam pembuatan slide

Dengan rumus 10-20-30 di atas, maka presentasi dapat dipaparkan dengan lebih singkat, padat dan menarik banyak pertanyaan dari audiens sehingga komunikasi dua arah akan terjadi dengan tanya jawab dengan audiens.

Ketika menyampaikan pesan, ada tiga kunci utamayang harus diperhatikan yaitu:

1.     Bahasa audiens: narasumber dapat menyampaikan materi dengan menggunakan bahasa daerah setempat, bahasa pekerjaan dan bahasa generasi sebagai sarana perekatan komunikasi dua arah antara audiens dan narasumber.

2.     Bahasa Interaksi: dapat dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada audiens berupa

a.     pertanyaan pengalaman, contohnya: "pernahkah Anda...."?

b.     pertanyaan retoris (tantangan, fakta)

c.     pertanyaan lanjutan yang tidak memerlukan jawaban (lanjutan) seperti mengapa, apa, bagaimana.

3.     Opening Line: sebuah lamaran dalam bentuk alur agar audiens benar-benar memahami betapa pentingnyamateri yang akan kita sampaikan. Ada tiga macam Propose pada opening line yaitu protagonist, problems dan statement of solution.

Sehingga dalam praktik presentasi welcoming dan opening sangatlah penting untuk diperhatikan agar pemaparan materi terasa sangat penting untuk disimak.

Agar presentasi dapat meninggalkan kesan, ketika closing perlu kembali melakukan tiga hal yaitu repetisi (mengulang kembali gagasan utama pesan yang disampaikan), Quotes (kutipan atau peryataan yang berhubungan dengan topik materi) dan Call to Action (ajakan untuk melakukan sesuatu kepada audiens).

Pada hari kedua, mba Lida memberikan worksheet presentasi yang dapat menjadi acuan dan arahan agar presentasi yang akan kita sampaikan. Worksheet ini berisi kolom-kolom dari awalan hingga akhir yang dapat kita isi dan dipelajari agar  presentasi  dapat berjalan dengan lancar tanpa kehilangan poin-poin penting dan melebar jauh daripada yang diperlukan.

Dari kulzoom yang saya ikuti selama dua hari bersama mba Lida, saya mencermati beberapa hal yang menjadi koreksi saya terhadap pemaparan presentasi yang selama ini pernah saya lakukan sebagai narasumber, yaitu:

1.  Pembuatan slide yang terlalu banyak, seperti halnya rumus yang telah disampaikan oleh mba  Lida 10-20-30 maka slide presentasi maksimal dibuat sebanyak 10 buah saja.

2.    Font huruf yang digunakan dalam slide juga perlu diperhatikan, minimal berukuran 30

3.   Propose yang kurang tepat sehingga alur presentasi kurang mencapai klimaks.Walau tidak terlalu menggangu dalam arti tidak terlalu mempengaruhi isi materi yang disampaikan, tapi saya merasa jika dilakukan dengan propose yang maksimal seperti yang dicontohkan oleh mba Lida hasilnya akan jauh lebih baik dan dapat menimbulkan interaksi serta menginspirasi audiens lebih maksimal.

4.   Personal Branding. Biasanya ketika memulai presentasi saya hanya mengenalkan diri saya secara singkat saja karena merasa sebelumnya sang moderator telah memaparkan Curriculum vitae saya pada awal acara. Namun pada teknik presentasi yang disampaikan oleh mba Lida justru sebaiknya kita sebagai narasumber kembali memperkenalkan diri dan kapasitasnya sebagai apa sehingga audiens akan semakin terbangun rasa percayanya karena menganggap narasumber yang dihadirkan memanglah orang yang tepat dalam membahas materi atau issue yang akan dibahas.

5. Practice makes perfect. Tentunya jam terbang sangat diperlukan untuk dapat melatih dan menghasilkan kemampuan presenting yang semakin baik. Awalnya saya hanya melatih diri saya ketika on the spot pemaparan materi karena saya piker disanalah media yang tepat untuk meningkatkan skill public speaking saya. Tetapi ketika bergabung dalam rumpun bakat public speaking, saya mendapati bahwa peningkatan jam terbang pun dapat dilakukan sendiri menggunakan media apapun baik offline ataupun online seperti podcast, anchor dan lain-lain. Sehingga tak ada lagi alasan tidak bisa maju karena kini semua hal bisa dipelajari kapanpun dan dimanapun.

Demikian resume TEKNIK PRESENTASI DAN INTERAKSI yang dapat saya sampaikan selama mengikuti kuliah zoom public speaking bersama mba Lida Maulida selama dua hari berturut-turut. banyak sekali insight yang saya dapatkan, semoga dengan semua materi yang telah saya dapatkan ini akan mampu membuat saya lebih percaya diri menjadi narasumber.

Terimakasih banyak, wasslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 


vindy April . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates