Monday, November 7, 2016

Assalamualaikum
Kali ini saya mau bahas buku deh ya, lumayan buat referensi kalok aja ada yang mau hangout ke toko buku. Sebenarnya sih buku ini dah luama banget dibeli, mungkin sekitar 2 tahun yang lalu.
Judulnya:
“Rahasia Ayah Edy memetakan potensi unggul anak”


Pernah gak moms and dads dengar atau lihat keluh kesah orangtua yang pusing tujuh keliling karena anaknya gak lulus-lulus kuliah? Gak mau sekolah alesannya segudang??? Atau bahkan mengalami sendiri kondisi tersebut??

Saya sih belum pernah mengalami yang namanya anak alesan bolos sekolah karena mas Alfa baru 4 tahun, belum sekolah dan dek Arshen masih batita. Tapi saya mendapati beberapa dari keluarga kami yang akhirnya lompat jauh dari jurusan atau bidang ilmu yang ia pelajari dengan profesi yang mereka kerjakan sekarang. Terus lama-lama sekolah, kuliah, ngabisin dana buanyak tuh percuma donk. Sebenernya gak ada ya ilmu yang percuma hanya saja kita jadi mikir nih, seandainya saja sejak awal kita tau bakat anak ada di bidang apa lalu kita menyekolahkannya di tempat dan jurusan yang sesuai. Anak belajar dengan happy dan akhirnya berprofesi seperti yang mereka harapkan. Kira-kira kita sebagai orang tua bahagia gak? Selain saving time and money rasanya semua orangtua sependapat bahwa kebahagian anak adalah kebahagian orangtua juga.

Ada yang bertanya pada saya "kok mas Alfa belum sekolah mom kan umurnya uda 4tahun?" Karena buku ini juga yang menjadi salah satu alasan saya kenapa mas Alfa gak perlu buru-buru sekolah even itu hanya sekedar PAUD. Saya merasa yang harusnya menjadi guru pertama (madrasatul ulaa) buat mas Alfa adalah saya sendiri maminya. Efek baiknya saya jadi bener-bener paham karakter, minat dan bakat anak saya. Tapi bukan tanpa halangan ya moms, saya pun mengalami kondisi mas Alfa males-malesan kalau belajar nulis, menggambar tapi bisa berjam-jam numpuk barang di atas mainan truk kontainernya, berjam-jam jejer-jejer mobilannya dan saya membiarkannya saja. Belajar jika ia memang sedang ok mood nya. Kenapa bisa begitu? Terus bagaimana menghadapi anak-anak yang malas belajar? Apa yang harus dilakukan orangtua jika anaknya gak lulus-lulus kuliah? Mari kita review buku ini.

Tau donkkkk ayah Edy itu siapa??? Yang belum tahu ini saya kenalin yah, Ayah Edy adalah penggagas sebuah gerakan yang diberi nama (Membangun Indonesia Kuat dariKeluarga) www.ayahkita.blogspot.com Sebuah gerakan sederhana yang mengawali perubahan baik dari diri dan keluarga kita sendiri. Mimpinya adalah mengajak para orang tua bergandengan tangan untuk MEMBANGUN INDONESIA YANG KUAT DAN MULIA DARI KELUARGA. Ayah Edy juga telah membangun sebuah sekolah percontohan yaitu AYAH EDY TEACHER INSTITUTE dan sekolah STAR.
Alamat sekolah STAR International di Bogor:
Jl. Tumapel Blok O4 No.9A Perum Cimanggu Permai Bogor
Telp: 0251 8342780
STAR International Cibubur: Jl. Pertamina B/72A Kranggan Cibubur
Telp: 021 84311876

OKEH langsung bahas isi bukunya yahhh.
Setiap orang, setiap anak lahir dengan membawa bibit unggul masing-masing. Dalam buku ini, banyak dibahas tentang minat, bakat dan potensi unggul si anak. Mari dirincikan:
1. Minat
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan.
Passion adalah minat kuat yang disertai dengan keinginan yang kuat juga.
Minat bisa timbul dari dalam, misalnya saat anak anda suka akan sesuatu lalu ditanya “suka karena apa?” dan ia menjawab “kenapa ya, suka aja”
Minat bisa timbul dari luar karena pengaruh lingkungan, misalnya ayahnya pemain basket lalu anaknya juga suka main basket. Minat ini sebaiknya kita pisahkan agar anak tidak memilihnya, karena bukan bibit orisinil si anak.
2. Bakat
Bakat adalah potensi bawaan sejak lahir, karena bawaan lahir maka tidak ada bakat bentukan. Bakat sudah ada sejak lahir, semakin ditempa ia akan semakin bersinar. Jadi kalau anak kita gak bakat jadi penari balet, mau dipaksa kayak apa juga gak akan berhasil. Sayangnya di Indonesia masih sering mengecilkan beberapa bakat dan mendewa-dewakan bidang tertentu (science).
Minat dan bakat  biasanya berhimpitan, anak bisa minat pada sesuatu tapi sebenarnya ia tidak berbakat. Minat adalah urusan hati, ketika kita mengerjakan aktivitas yang diminati biasanya kita ”merasa” senang. Perasaan hanyalah alat ukur untuk minat, bukan bakat. Bakat berhubungan erat dengan hasil. Jika anak anda berbakat science, ketika diajari tentang science maka hasilnya akan signifikan, kemajuannya pesat. Kalau katanya ia minat tapi saat di ajari nilai masih standard pada bidang itu berarti si anak tidak berbakat pada bidang tersebut. Untuk menilai apakah seorang anak berbakat pada bidang tertentu dibutuhkan penilaian dari ahli.
3. Potensi Unggul
Banyak yang bilang “anak zaman sekarang pinter-pinter, malah ada yang jago main piano dan matematika sekaligus” artinya anak berbakat  lebih dari satu bidang. Namun, potensi unggul anak adalah potensi yang terbaik diantara semua potensi yang ia miliki. Potensi unggul inilah yang harus orangtua temukan dalam diri anak. Bagaimana caranya, yaitu dengan PEMETAAN POTENSI UNGGUL.

“rajin sekolah ya nak, supaya kalau udah besar bisa cari UANG”
Hayooo ngaku siapa yang masih kasih nasehat kaya gitu? Anak sekolah bukan untuk meraih cita-cita tapi sekedar bisa cari kerja yang gajinya besar. Menurut buku ini rahasia sukses ada 2 yang pertama adalah MMMH-money money money Happy (resep sukses orang gagal). Yang artinya kesuksesan diukur hanya dengan nominal uang semata. Kaya raya bukan berarti bisa bahagia lho moms...
Yang kedua adalah resep sukses orang sukses yaitu HTEM-Happiness Totally Expertise Money. Biasanya orang tua yang mempunyai tujuan kesuksesan seperti ini akan menasehati anaknya dengan kalimat “nak, pilih bidang yang bikin kamu BAHAGIA. Saat kamu menjadi yang terbaik, nanti uang akan mencari kamu bukan kamu yang cari uang”
Beda ga moms? beda donkkk!!

Nah sekarang mommies pilih yang mana nih, mau anaknya ikutin resep sukses MMMH atau HTEM? Kalau mommies pilih HTEM sebagai tujuan hidup anak, maka inilah cara memetakan potensi unggul anak.

1. MENYUSUN PROGRAM STIMULUS
Stimulus adalah memperkenalkan anak pada berbagai macam kegiatan dan profesi tapi bukan Cuma profesi standard yang kita kenal seperti dokter, insinyur dll tapi profesi yang berhubungan dengan dunia industri, jasa, kerajinan, kesenian, macam-macam pameran dan pentas seni. Ajak anak sesering mungkin melihat sebanyak-banyaknya aktivitas dan profesi di dunia ini. Kita sebagai orang tua juga harus lebih membuka wawasan ya moms untuk tidak lagi mengkotak-kotakkan profesi seperti yang kita mau. Karena profesi di dunia ini banyak banget kan?

Di buat dengan cara yang menyenangkan juga boleh seperti bacain buku tentang profesi, nonton film yang berhubungan dengan profesi. Ke museum atau lihat pameran, ajak nonton konser. Kenalkan bidang olahraga seperti taekwondo, renang dll. Pergi ke kidzania main di banyak arena profesi dan masih banyak lagi. Jadi jangan mempermasalahkan bidangnya tapi gali seberapa besar minata anak akan profesi tertentu. Lalu jangan juga terlalu buru-buru menyimpulkan minat dan bakat anak. Walaupun anak beda-beda tapi secara umum minat dan bakat anak terlihat jelas diusia 8-13tahun, jadi masih banyak waktu banged nih moms untuk memulai mengenalkan stimulasi profesi hingga anak berusia 13 tahun. Saya memulai untuk memetakan potensi unggul di usia mas Alfa 3tahun jadi masihhhhhhhhhhh banyak banged waktu untuk memperkenalkan banyak profesi untuknya.

2. MEMBUAT DAFTAR MINAT DAN BAKAT
Bayangkan jika mommies memulai stimulus pengenalan profesi saat anak usia 4tahun, maka hingga usia 13tahun anak sudah terpapar stimulus sebanyak 432 kali. Buanyak ya, karena stimulus sudah diberikan cukup waktu maka anak sudah mengenal banyak ragam dan aktivitas. Sekarang saatnya membuat daftar paling sedikit 10 jenis aktivitas yang paling disukai si anak. Lebih banyak lebih bagus. Lalu beri nilai pada setiap aktivitas dengan nilai dari 1-10. Gimana cari kasih nilainya?? Gampang banget loh moms yaitu dengan “rasa”.

Sebagai orangtua kita pasti bisa menilai jika ingin sedikit saja jeli dengan si anak. Apakah ia sangat tertarik pada suatu hal yang anda kenalkan? Apa dia mau lagi dan mau lagi melakukan hal atau datang ke suatu tempat tanpa berkurang antusiasnya? Apakah sampai rumah ia masih bertanya-tanya tentang hal-hal tersebut? Apakah esok dan esok harinya masih lagi dan lagi bertanya? Jika jawabannya “iya” berarti kita simpulkan si anak sangat berminat dan bisa diberi nilai 10. Begitu juga dengan aktivitas yang lain seberapa responsive anak setelah diberi stimulus, bisa bernilai 9,8,7 dan seterusnya.
Metode ini disebut metode “ayakan pasir”.

Biasanya  anak yang minat dan bakatnya terpendam akan terkesan bingung dan Cuma jawab “gak tau ah” sehingga cara yang termudah adalah membuka pikiran mereka dengan cara menuliskan apapun yang mereka suka minimal 10 macam, lebih banyak lebih bagus. Setelah itu si “ayakan lebar” ini akan mempermudah bagi orangtua untuk menyaring dan memisahkan minat besar dan minat kecilnya.
Di bawah ini contohnya ya;




Dari daftar tersebut barulah dipilih minimal 3 bidang yang paling disukai anak.

3. UJI COBA MINAT DAN BAKAT
Belum banyak sih aktivitas atau bidang yang saya lakukan untuk menstimulus mas Alfa, tapi dengan dua cara di atas saja saya sudah bisa mengira-ngira bidang kesukaan mas Alfa lhoo walaupun masih banyak banget waktu utk sampai 13 tahun. Mas Alfa tuh excited banget kalok udah liat vehicles, mobil, motor, truk, pesawat etc. Sampe velg ban mobil tetangga yang berganti motif aja dia tau padahal apa perlunya juga ya kan?? (minat apa kepo :p) jadi kalau kita ajak ke tanah abang naik commuter, ke Jakarta naik busway, mudik naik kereta api atau pesawat dia senengnya bukan kepalang. Mulutnya gak berhenti tanya kenapa gini kenapa gitu, sampe rumah masih tanya juga. Besoknya juga masih tanya, pas udah lupa trus dia liat foto atau video di youtube tentang vehicles itu dia langsung inget kapan hari kita pakai vehicle itu atau dia lihat trus tanya lagi dan lagi. Apa itu ajah? Gak moms

Mas Alfa juga sukak banget numpuk-numpuk semua barang di atas mainan truck kontainernya sampe tinggi banget, atau dia jejer rapi semua mobilannya di lantai dan gak boleh seorangpun geser bahkan pindahin. Anehnya saat saya iseng coba pindahkan posisi salah satu mobilannya saja saat mas Alfa tidur, gak sampe diberesin deh karena empunya mainan bisa ngamuk. Pas bangun tidur dia tetep marah lho karena inget posisinya ga serupa seperti yang ia taro sebelum tidur (kok bisa ya?). Dia bisa lakukan itu berjam-jam, setiap hari jadi saya pikir dia juga tertarik sama yang berbau konstruksi. sampe sayanya yang bosen hahaha.

Trus apa lagi ?? hmmm sepertinya ia suka masak karena ia selalu buntutin saya di dapur. Sempet kaget juga waktu saya biarkan dia pegang pisau (dengan pengawasan tentunya), mas Alfa langsung bisa pegang dan iris roti kayak orang dewasa pegang pisau. Dia juga uda tau beberapa macam nama bumbu masakan, membedakan aroma dan rasanya. Karena saya juga berprinsip anak cowo tetep harus bisa masak, minimal kalok nanti kuliah/kerja trus kost kan ga mungkin makan serba jajan mulu ya gak.

Saat kita udah dapet clue nih minimal 3 bidang yang paling disuka, baru deh kita uji coba seberapa kuat minat dan bakatnya itu. Untuk step ini mas Alfa belum masuk ya moms, karena saya dan suami belum menemukan jenis kursus apa yang pas untuk ketiga minat mas Alfa. Dia suka perintilan vehicle, tapi kursus montir ga diperuntukkan untuk balita. Kalok ke mesin, saya coba kenalkan robotic untuk usia 4 tahun baru perkenalan, itupun di bojonegoro belum ada yah baru di kota-kota besar aja. Alhamdulillah sih kami sudah ketemu sama salah satu guru robotic dan programmer game untuk SD di bojonegoro. Beliau bilang kalau SD di bojonegoro sudah yang mengenalkan robotic sebagai kegiatan ekskulnya bahkan sudah ada yang tembus kompetisi robotik Internasional tapiiiiiiii….buat anak balita teteupppp  belum ada  juga *tepokjidat

So... saya berkesimpulan yasudahlah mungkin untuk uji coba belum dulu sampai mas Alfa masuk SD nanti, sambil saya kenalkan stimulus yang lain juga  hingga usia mas Alfa mencukupi.
Pada step ini uji cobanya dengan cara kursus ya moms. Jika MINATNYA BESAR , kemudian setelah diuji BAKATNYA JUGA BESAR, sangat semangat dan tekun berlatih maka itulah clue potensi unggul anak. Lakukan pada semua bidang-bidang lain yang anak sangat sukai ya moms. Lalu beri nilai juga dari 1-10 untuk minat, bakat dan konsistensinya.
Contohnya seperti ini ya:



4. PENAJAMAN PROFESI
Nah pada step ini, kita memperluas jenis profesi pada bidang yang paling anak sukai. Contoh mas Alfa tadi suka sama mobil? Apanya yang suka dari si mobil? Suka design, suka sama engineeringnya atau managementnya? Dari situlah kita bisa tahu inti potensi anak. Ada 4 step yang harus dilakukan pada tahap ini.
a. Mengerucutkan profesi
b. Ingin menjadi solois atau kerja tim
c. Anak ingin menjadi seperti siapa?
d. Menentukan langkah untuk pencapaian cita-cita.

5. MAKE A LIFE PLAN
a. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN
Untuk mewujudkan cita—cita anak, mereka harus sekolah di sekolah yang terbaik (di luar atau dalam negeri?), jurusan apa? Kursus apa saja yang dibutuhkan? Pelatihan yang bagaimana? Dan kompetisi apa yang harus anak ikuti?
b. REVIEW TARGET PENCAPAIAN
Review bisa dilakukan per tiga bulan, enam bulan dan akhir tahun untuk menilai apakah ada hal-hal yang harus dilakukan atau disesuaikan untuk mencapai target.
c. MUNGKINKAH PINDAH JALUR?
Mungkin saja tergantung dari proses stimulasi, proses uji coba bakat, tekanan orangtua dan pengaruh dari orang-orang sekitar.

Ternyata tidak mudah yah untuk menjadi orangtua yang bijak, sehingga anak merasa dimengerti orangtua. Alhamdulillah kami sudah memulainya sejak dini sehingga masih banyak waktu untuk mecari potensi unggul mas Alfa dan dek Arshen nanti. Apakah kalau sudah lewat dari 13 tahun maka orangtua sudah ketinggalan? Gak moms, gak ada kata terlambat. Dalambuku ini banyak banget kisah anak-anak yang menemukan potensi unggulnya walaupun sudah di level perguruan tinggi. Juga banyak kisah inspiratif dari orang-orang hebat yang menemukan potensi unggulnya.

Juga gak ketinggalan nih pertanyaan emak-emak rempong heheheh (kita kan juga harus bener-bener selektif yaa supaya anak gak salah pilih) tentang beragam hal yang membuat kita para orangtua ragu untuk menerapkan konsep ini pada anak dan legowo membiarkannya memilih profesi berdasarkan potensi unggulnya.
Dari sini kita bisa cermati ya moms, bahwa memberi label anak terlalu dini dan mengkotak-kotakkan profesi sungguhlah tidak bijak.

Anak-anak lahir dengan spesialisinya masing-masing. Dari buku inipun saya mulai tutup kuping dengan komentar-komentar miring orang lain tentang sifat dan sikap anak yang gak biasa seperti anak yang gak bisa diam, usil, cerewet, gampang marah dan masih lagi komentar-komentar di luar yang akhirnya membuat kita juga ikutan memberi label pada anak kita sendiri dengan sebutan malas, nakal dan sebagainya. saya pun makin bersemangat mempelajari parenting. Karena anak itu unik, kita disama-samain sama orang lain aja gak mau ya begitu juga dengan anak-anak. Dari buku ini juga saya dan suami sepakat untuk membuka peluang homeschooling seandainya potensi unggul mas Alfa dan dek Arshen nanti tidak terfasilitasi di sekolah umum. (semoga cepet bisa diriview yah tentang buku homeschooling).

Nah, bagaimana moms, dads.. apakah review saya ini bisa menggeletik hati untuk datang ke toko buku dan membelinya? Saran saya sih harus ya, karena buat apa buang-buang waktu dan dana untuk hal yang justru akan ditinggalkan anak kita dan tidak bermanfaat untuk mereka. Dari buku ini kita bener-bener belajar untuk memahami anak-anak kita yang istimewa.

Okeh moms segitu aja moga manfaat, beli bukunya baca dan resapi karena menurut saya ini sangat perlu banget bagi orangtua untuk kenal dengan jati diri anak dan menggali potensi unggulnya tanpa memaksakan kehendak. Sekian moms, see you soon...

Wassalamualaikum.

Ini adalah hasil konstruksi terbaru mas Alfa, tanpa diajarin. Saya pun kaget lihat hasilnya. 








20 Comments

Jadi itu yang dirasain ortuku waktu aku ga lulus2 kali ya mba >_< makasi lho review bukunya sangat bermanfaat... Itu sepatu mas Alfa kah? Jadi gagal fokus aku sepatunya unyuuuu

REPLY

waah, bukunya bagus banget. Saya juga suka tulisan-tulisan ayah Edy. TFS, mbak. salam kenal :-)

REPLY

Salam kenal ya mba, artikelnya bagus mba, harus punya juga kayaknya ^_^

REPLY

Ulasannya bagus mba....Saya juga suka tulisan-tulisan Ayah Edy bahkan dulu sempat beberapa kali mendengarkan talk shownya di radio.

REPLY

Itu sepatu dek Arshen mba haistrin hehehe, mw pke sepatu mas Alfa tllu besar. Iya mba, aku jg ngerasain saat adekku skolah gmw bc tulis ngitung pdhl nilainya baik. Pa kuliah aku yg saranin ambil design grafis, bljrnya cm gmbr main kompie foto2 pke dslr. IPKnya jauh lbh tggi drpd aku. Memang bakatnya anak beda-beda

REPLY

Salam kenal mba nunung nurlaela

REPLY

Wah say malah blm pernah dgr suara beliau hehehe
Mgkn lain kali klo ada seminarnya y bs dtg jg

REPLY

Salam kenal juga mba, recomended buat ortu newbie termasuk saya spy tdk mengira-ngira ttg bakat anak dan akhirnya hanya westing time and money

REPLY

Kereen reviewnya Mbak, thanks yaaa... Salam buat Mas Alfa dan Maminya :)

REPLY

Lengkap reviewnya. Memang tak mudah menjadi orang tua bijak. Tapi kita selalu berusaha ya, menjadi orang tua yang baik buat anak-anak.

REPLY

Paling enak emang klo kita kuliah dan kerja sesuai dengan minat. Semua kayanya berjalan mulus. Yg sulit buat kita adah menemukan mintan si anak. Karena biasanya minta mereka belum jejeg.

Thax for sharing ya mba

REPLY

Bukunya bagus nih, saya juga punya, tapi blm khatam bacanya hehe

REPLY

bukunya beermanfaat bgt, pas bgt saya lg galau mau masukin anak ke paud atau bermain sambil belajar aja dirumah :D

REPLY

Iya mba, cari referensi dan ikhtiar bertanya pd ahlinya drpd pusing menerka-nerka

REPLY

Iya kebanyakan anak-anak masih suka dengan banyak hal. Jadi harus di stimulasi lebih sering dan lebih banyak

REPLY

Saya juga butuh berbulan-bulan uyk bisa paham. Krn g konsen kalau anak-anak belum tidur hehehe

REPLY

Problema standar ibu-ibu ya mba hehehe. Semoga reviewnya bisa membantu

REPLY

Artikel nya menarik mba, nice

REPLY

vindy April . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates