RESUME TEKNIK PRESENTASI DAN INTERAKSI
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillah telah sampai pada minggu pertama dibulan kedua
kampung bakat Ibu Profesional, yang mana pada minggu ini semua awak kabin
memulai materi pelatihan public speaking secara mendalam.
Diminggu pertama ini, paa awak kabin diajak mengupas materi awal bersama mba
Lida Maulida selama dua hari berturut-turut. Pada hari pertama, mba Lida
memberikan pemaparan materi dengan tajuk TEKNIK PRESENTASI DAN
INTERAKTIF.
Baru membaca judulnya saja saya sudah merasa excited banget,
karena pastinya berisi dengan materi-materi penuh daging. Dan benar saja, mba
Lida memberikan materi tentang teknik presentasi yang super duper komplit.
Dimulai dengan tiga hal penting dalam pembuatan materi (Outline materi) yaitu
meracik bahan, menyampaikan pesan, dan teknik yang tepat agar mampu
meninggalkan kesan bagi para audiens.
Ketika meracik bahan presentasi, ada tiga pertanyaan penting
yaitu WHY-WHAT-HOW yang harus mampu diberikan kepada
audiens. WHY adalah alasan utama mengapa narasumber
harus memberikan materi kepada audiens. WHAT adalah isi
dari materi itu sendiri, HOW adalah cara yang tepat
untuk menyampaikan isi materi. ketika ingin menyampaikan sebuah materi,
narasumber haruslah terlebih dahulu memahami siapa audiensnya dan apa yang
ingin terjadi dengan audiens setelah mendapatkan materi. Audiens akan menerima
isi materi jika narasumber dapat menjelaskan isi materi secara logis misalnya
dengan analogi/perumpamaan dan pendapat para ahli. Serta menraik perhatian
audiens secara emosional, misalnya menceritakan pengalaman pribadi ataupun
orang-orang terdekat.
ketika narasumber sudah memperhatikan dua aspek diatas, narasumber
akan mampu membuat audiens menerima materi yang disampaikan karena isi materi
bersifat LOGIS dan EMOSIONAL (mampu membuat
audiens menerima isi materi dengan rela hati karena adanya rasa kepercayaan atau
merasa terinspirasi).
bagaimana cara menyampaikannya (HOW)? setelah
beberapa kali menjadi narasumber, ternyata pembuatan slide materi yang selama
ini saya tampilkan belum maksimal atau sesuai kaidah presentasi yang baik
karena saya membuat slide materi yang cukup banyak dengan niatan agar audiens
mampu memahami lebih baik, tapi rupanya hal tersebut kurang tepat. Prinsip
menyusun slide terbagi dengan rumus 10-20-30 dengan rincian sebagai berikut:
1. 10 slide: saat pemaparan materi, alangkah baiknya jika hanya
disampaikan maksimal hanya 10 slide presentasi saja.
2. arti angka 20 disini adalah waktu yang digunakan untuk memaparkan
materi, sebaikanya dilakukan dalam waktu 20 menit saja.
3. arti angka 30 ini adalah ukuran font tulisan yang digunakan dalam
pembuatan slide
Dengan rumus 10-20-30 di atas, maka presentasi dapat dipaparkan
dengan lebih singkat, padat dan menarik banyak pertanyaan dari audiens sehingga
komunikasi dua arah akan terjadi dengan tanya jawab dengan audiens.
Ketika menyampaikan pesan, ada tiga kunci utamayang harus
diperhatikan yaitu:
1. Bahasa audiens: narasumber dapat menyampaikan materi dengan
menggunakan bahasa daerah setempat, bahasa pekerjaan dan bahasa generasi
sebagai sarana perekatan komunikasi dua arah antara audiens dan narasumber.
2. Bahasa Interaksi: dapat dilakukan dengan cara memberikan
pertanyaan kepada audiens berupa
a. pertanyaan pengalaman, contohnya: "pernahkah Anda...."?
b. pertanyaan retoris (tantangan, fakta)
c. pertanyaan lanjutan yang tidak memerlukan jawaban (lanjutan)
seperti mengapa, apa, bagaimana.
3. Opening Line: sebuah lamaran dalam bentuk alur agar audiens
benar-benar memahami betapa pentingnyamateri yang akan kita sampaikan. Ada tiga
macam Propose pada opening line yaitu protagonist, problems dan
statement of solution.
Sehingga dalam praktik presentasi welcoming dan opening sangatlah
penting untuk diperhatikan agar pemaparan materi terasa sangat penting untuk
disimak.
Agar presentasi dapat meninggalkan kesan, ketika closing perlu
kembali melakukan tiga hal yaitu repetisi (mengulang kembali gagasan utama
pesan yang disampaikan), Quotes (kutipan atau peryataan yang
berhubungan dengan topik materi) dan Call to Action (ajakan
untuk melakukan sesuatu kepada audiens).
Pada hari kedua, mba Lida memberikan worksheet presentasi
yang dapat menjadi acuan dan arahan agar presentasi yang akan kita
sampaikan. Worksheet ini berisi kolom-kolom dari awalan hingga
akhir yang dapat kita isi dan dipelajari agar presentasi dapat
berjalan dengan lancar tanpa kehilangan poin-poin penting dan melebar jauh daripada
yang diperlukan.
Dari kulzoom yang saya ikuti selama dua hari bersama mba Lida,
saya mencermati beberapa hal yang menjadi koreksi saya terhadap pemaparan
presentasi yang selama ini pernah saya lakukan sebagai narasumber, yaitu:
1. Pembuatan slide yang
terlalu banyak, seperti halnya rumus yang telah disampaikan oleh
mba Lida 10-20-30 maka slide presentasi maksimal dibuat sebanyak 10
buah saja.
2. Font huruf yang
digunakan dalam slide juga perlu diperhatikan, minimal berukuran 30
3. Propose yang kurang tepat
sehingga alur presentasi kurang mencapai klimaks.Walau tidak terlalu menggangu
dalam arti tidak terlalu mempengaruhi isi materi yang disampaikan, tapi saya
merasa jika dilakukan dengan propose yang maksimal seperti yang dicontohkan
oleh mba Lida hasilnya akan jauh lebih baik dan dapat menimbulkan interaksi
serta menginspirasi audiens lebih maksimal.
4. Personal Branding. Biasanya
ketika memulai presentasi saya hanya mengenalkan diri saya secara singkat saja
karena merasa sebelumnya sang moderator telah memaparkan Curriculum
vitae saya pada awal acara. Namun pada teknik presentasi yang
disampaikan oleh mba Lida justru sebaiknya kita sebagai narasumber kembali
memperkenalkan diri dan kapasitasnya sebagai apa sehingga audiens akan semakin
terbangun rasa percayanya karena menganggap narasumber yang dihadirkan
memanglah orang yang tepat dalam membahas materi atau issue yang
akan dibahas.
5. Practice makes perfect. Tentunya jam terbang sangat diperlukan untuk
dapat melatih dan menghasilkan kemampuan presenting yang semakin baik. Awalnya
saya hanya melatih diri saya ketika on the spot pemaparan materi karena saya
piker disanalah media yang tepat untuk meningkatkan skill public speaking saya.
Tetapi ketika bergabung dalam rumpun bakat public speaking, saya mendapati
bahwa peningkatan jam terbang pun dapat dilakukan sendiri menggunakan media
apapun baik offline ataupun online seperti podcast, anchor dan lain-lain.
Sehingga tak ada lagi alasan tidak bisa maju karena kini semua hal bisa
dipelajari kapanpun dan dimanapun.
Demikian resume TEKNIK
PRESENTASI DAN INTERAKSI yang dapat saya sampaikan selama mengikuti kuliah
zoom public speaking bersama mba Lida Maulida selama dua hari berturut-turut.
banyak sekali insight yang saya dapatkan, semoga dengan semua materi yang telah
saya dapatkan ini akan mampu membuat saya lebih percaya diri menjadi
narasumber.
Terimakasih banyak, wasslamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.