Monday, March 8, 2021

 



"Pets not only animals, they are our family too"


Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh..

Apakah bunda memiliki hewan peliharaan? Jika iya, wah sungguh luar biasa dampak positif bagi buah hati kita ya? Memiliki hewan peliharaan sangat besar efek positif bagi anak, salah satunya adalah sebagai stimulan agar anak mampu belajar bertanggung jawab. Karena dengan merawat hewan peliharaan, anak akan belajar tidak hanya cara pemberian pakannya saja tapi cara merawat dan membahagiakannya dengan baik. Sehingga tak jarang hewan peliharaan bukan lagi sekedar hewan yang dipelihara tapi juga sudah menjadi bagian dari keluarga. Begitu juga dengan Cupa, ikan cupang pertama milik putra sulung saya Alfa.

Sebenarnya sudah sejak lama Alfa meminta izin untuk memelihara seekor kucing, namun belum saya izinkan mengingat banyak hal yang harus diperhatikan serta minimnya kesiapan Alfa dalam bertanggungjawab merawat kucing dengan baik. Maka dari itu, kami sepakat untuk memelihara ikan hiasan saja yang relatif lebih mudah. Di usia Alfa yang baru 9 tahun kami memutuskan untuk memelihara ikan cupang yang terkenal akan keindahan warna serta kemudahan dalam perawatannya.

Pengalaman saya saat kecil dulu ketika memelihara ikan cupang bersama adik saya, merawat ikan cupang hanya butuh air tawar bersih dan Encu (jentik nyamuk) sebagai pakannya. Sesekali perlu diadu dengan ikan sejenis lainnya agar instingnya tetap terjaga. Dan Alfa akhirnya setuju untuk memelihara ikan cupang saja.

Kebetulan sekali dibulan Februari kemarin, kelas bunda sayang memasuki zona enam dengan tema STIMULASI KECERDASAN MATEMATIKA DAN FINANSIAL. Maka, keinginan Alfa memelihara ikan cupang menjadi media stimulasi kecerdasan finansial yang pertama bagi Alfa. Saya meminta Alfa total harga yang dibutuhkan untuk membeli seekor ikan cupang beserta aquarium dan pakannya.

Lalu Alfa menghitung jumlah uang saku hariannya selama satu bulan, alhamdulillah ternyata cukup untuk membeli ikan cupang dan perlengkapan lain untuk merawatnya. Maka dengan senang hati Alfa menyisihkan uang saku hariannya dalam dompetnya hingga akhir bulan tiba. Setelah uang terkumpul maka kami membeli seekor ikan cupang berwarna merah berserta aquarium mini dan pakannya.

Alfa senang sekali, perjuangannya menyisihkan uang saku hariannya berbuah manis, saya pun berbahagia karena ini adalah kali pertama Alfa mengelola sendiri keuangannya. Walau tujuannya masih sangat sederhana yaitu membeli sesuatu yang ia inginkan namun hal tersebut menjadi pengalaman luar biasa bagi Alfa kelak dalam merencanakan keuangannya sendiri.

Sesampainya di rumah, ikan cupang sontak menjadi primadona bagi Alfa dan adik-adiknya dan di beri nama Cupa. Saking gemesnya sering sekali saya mendapati mereka bergantian memberi makan berlebih (ohhhhh tidakkkkk!). Walau sudah saya ingatkan dan sounding jika ikan cupang hanya butuh sedikit pakan, sepertinya kecemasan mereka pada Cupa membuat nasehat saya menguap begitu saja. Dan seperti dugaan kita semua, Cupa mati seminggu kemudian (so sad T_T).

Kematian Cupa tentu saja menjadi pukulan dan pengalaman yang berat bagi Alfa, karena ia dapatkan dengan penuh perjuangan namun akibat euforia berlebih menjadikan ikan kesayangannya mati. Namun saya menjadikan momen kematian Cupa sebagai proses pembelajaran bagi kehidupan Alfa.

Tentu saja yang saya lakukan pertama kali adalah berada di sisi Alfa dan menerimanya bersedih hingga menangis. Saya memberikan keleluasaan bagi Alfa untuk mencurahkan emosi yang ia rasakan hingga tenang. Ketika sudah mulai tenang saya mengenalkan konsep hidup dan mati. Semua makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT pasti akan mati. Sehingga ketika hewan peliharaan kita mati, yang seharusnya kita lakukan adalah merelakannya pergi. Namun yang paling terpenting adalah apa yang kita lakukan sebelum orang atau hewan yang kita sayang mati dan pergi meninggalkan kita selama-lamanya. Agar kelak Alfa tidak lagi merasakan penyesalan seperti saat ini.

Saya memberi penjelasan pada Alfa bahwa Cupa mati karena ketidaktahuan Alfa dan adik-adik dalam merawat ikan cupang, pemberian pakan yang terlalu banyak membuat air menjadi keruh dan akhirnya dihinggapi bakteri dan jamur penyebab penyakit. 

Dari pengalaman tersebut Alfa belajar untuk bisa lebih berhati-hati dan bijaksana dalam merawat hewan peliharaan. Karena kasih sayang yang berlebih bisa berubah menjadi penyiksaan. Hal itu juga saya sampaikan kepada Alfa agar bisa lebih menyayangi orang-orang yang Alfa sayangi seperti mami-papi, adik-adik, dan teman-teman dengan cara berbuat baik kepada mereka dengan cara yang benar.

Alhamdulillah, Alfa mampu melalui komen tersebut dengan baik. Walau sempat merasa sedih namun Alfa akhirnya mampu melaluinya dengan baik dan bertekad untuk bisa merawat hewan peliharaan dengan lebih baik. Dan ternyata impact-nya gak cuma dirasakan oleh Alfa lho... Tetapi juga mampu dirasakan oleh adik-adik Alfa. Arshen dan Aldhen akhirnya juga sedikit demi sedkiti mengerti bagaimana memelihara hewan peliharaan  dengan baik dan tidak boleh menyakiti makhluk  hidup ciptaan Allah SWT.

Nah... Karena Alfa sudah berusaha dengan penuh semangat, saya memberikan ikan cupang baru sebagai hadiah. Tak hanya itu, Arshen dan Aldhen juga saya belikan ikan cupang masing-masing seekor agar mereka juga makin semangat belajar. Ikan-ikan tersebut mereka beri nama masing-masing Destro, Spider dan Nemo. Lucu-lucu ya... masyaAllah tabarakallah...

Alhamdulillah sudah dua minggu berlalu dan seluruh ikan cupang masih sehat sentosa dan berenang riang di dalam Aquarium. Anak-anak pun makin semangat untuk belajar.

Demikian cerita seru keluarga kami memelihara ikan cupang hias. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. 

vindy April . 2017 Copyright. All rights reserved. Designed by Blogger Template | Free Blogger Templates